Perjalanan menginspirasi Rofi Dhiya Ulhaq, seorang mahasiswa jurusan Teknik Mesin di Universitas Riau, menuju ITB

 

Bandung, itb.ac.id – Rofi Dhiya Ulhaq, seorang mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di Universitas Riau, memulai perjalanan luar biasa untuk menimba ilmu di Institut Teknologi Bandung (ITB) di bawah Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dia berbagi cerita tentang tekadnya untuk mencapai impian sejak SMP.

Saat ini Rofi sedang menempuh kuliah di Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), Institut Teknologi Bandung (ITB), melalui Program PMM Batch 4.

Perjalanan Rofi menuju kesempatan emas ini dimulai sejak masih SMP. Tekadnya untuk mencapai impian sudah terbentuk sejak dia masih remaja. Beliau berasal dari daerah Duri, Riau, tempat terdapat perusahaan minyak dan gas, PT. Chevron Pasific Indonesia. Rofi merasa adanya kesenjangan di antara individu berdasarkan latar belakang keluarga. Itulah yang menjadi awal minatnya untuk meniti karier di bidang minyak dan gas.

Ketika diwawancarai pada hari Minggu (3/3/2024), Rofi menceritakan awal mula pemikirannya untuk masuk jurusan teknik perminyakan/pertambangan. Namun, dia memutuskan untuk memilih jurusan teknik mesin meskipun belum mengetahui secara spesifik di mana dia ingin belajar. Sejak SMP, dia sudah tahu bahwa ITB dan UPN Veteran Yogyakarta merupakan pilihan yang bagus untuk jurusan teknik.

“Kriteria pekerjaan yang selalu ada untuk jurusan teknik mesin membuat saya ingin mengambil jurusan ini sejak kelas 10,” ujarnya.

Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Rofi merasa kecewa saat tidak lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). “Saya merasa down,” ungkapnya. Bahkan, saat hendak mendaftar kuliah, keluarganya sedang mengalami kesulitan ekonomi yang membuatnya harus memilih jalur SBMPTN dan politeknik.

Meski begitu, Rofi tetap teguh pada pilihannya untuk jurusan teknik mesin. Dia mencari perguruan tinggi yang sesuai. Saat ini, dia diterima di Universitas Riau melalui jalur mandiri. Namun, tekadnya untuk berkuliah di ITB tidak pernah padam. Setelah berbagai perjuangan, termasuk pengalaman di Universitas Riau, Rofi berhasil mewujudkan mimpinya untuk belajar di ITB.

“Ya Allah, jika Engkau tidak mengizinkanku untuk menjadi mahasiswa ITB, setidaknya izinkan hamba untuk belajar di ITB,” ungkap Rofi, mengenang doanya ketika masih berjuang untuk masuk ke ITB.

Program yang didukung oleh Diktiristek memberikan pengalaman berharga bagi Rofi untuk lebih memahami keberagaman budaya nusantara.

Di ITB, semua harapan dan fasilitas yang dia impikan terpenuhi. Rofi merasa bangga menjadi bagian dari mahasiswa Teknik Mesin ITB. Dia juga merasakan keakraban yang solid di Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITB. Dia merasa diterima dengan baik dan mampu bersosialisasi dengan anggota HMM ITB, yang memberikan dukungan dan bimbingan selama masa pertukaran mahasiswa. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan, baik saat belajar di Universitas Riau maupun di ITB, Rofi mengambil hikmah dan pembelajaran dari setiap pengalaman. Dia menekankan pentingnya ketangguhan, ketekunan, dan semangat pantang menyerah dalam meraih impian.

“Jangan pernah berhenti berjuang karena di setiap perjuangan pasti ada hasilnya, dan mungkin dalam bentuk yang tidak kita duga. Terkadang kita ingin menyerah saat mengalami kegagalan yang pertama, tetapi jangan pernah menyerah walaupun mengalami kegagalan berkali-kali karena kegagalan adalah pembelajaran. Jadilah pemuda/i yang tangguh dan tidak takut terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, karena seperti yang sering kita dengar, “Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan,'” ujar Rofi, memberikan inspirasi untuk meraih impian.

 

sumber : https://www.itb.ac.id/berita/perjalanan-inspiratif-rofi-dhiya-ulhaq-mahasiswa-teknik-mesin-universitas-riau-menuju-itb/60575